Jepara, Lintasmuria.com – Suasana cerah pada Sabtu (27/9/2025) pagi menyambut semangat puluhan siswa baru SMK Japa Dukuhseti yang mengikuti Penerimaan Tamu Ambalan (PTA) di Gua Manik, Jepara. Kegiatan ini menjadi momen istimewa, tidak hanya sebagai prosesi peralihan dari penggalang ke penegak, tetapi juga sebagai awal perjalanan baru untuk mengemban nilai luhur Gerakan Pramuka.
Kamabigus SMK Japa Dukuhseti, Agus Mahfud, menegaskan bahwa PTA tahun ini sarat makna karena mengusung semangat keteladanan dua tokoh besar pandu Indonesia: Jenderal Sudirman dan Sri Sultan Hamengkubuwana IX.
“Jenderal Sudirman adalah teladan keteguhan hati dan keberanian. Meski dalam kondisi sakit, beliau tetap memimpin perjuangan gerilya tanpa pamrih demi bangsa. Dari beliau kita belajar bahwa seorang Penegak harus berani menghadapi kesulitan dan tidak pernah menyerah,” ujar Agus Mahfud.
Sementara itu, lanjutnya, Sri Sultan Hamengkubuwana IX disebut sebagai simbol kepemimpinan yang arif dan rendah hati.
“Sri Sultan mengajarkan bahwa memimpin bukan berarti berkuasa, melainkan melayani. Seorang Penegak harus mampu memimpin dirinya sendiri, merangkul kebersamaan, dan mengabdi dengan ketulusan,” tambahnya.
Agus Mahfud juga menekankan bahwa kegiatan PTA bukan sekadar seremonial, melainkan sarana pendidikan karakter, sejalan dengan amanat Undang-Undang No. 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka. Nilai-nilai yang ditanamkan mencakup disiplin, kerja sama, kepemimpinan, kemandirian, kepedulian sosial dan lingkungan, serta penguatan sikap religius dan nasionalis.
“PTA ini menjadi titik awal bagi peserta didik untuk ditempa sebagai pribadi yang tangguh, disiplin, peduli, dan cinta tanah air. Seperti kata bijak pramuka, satu pramuka sejati lebih berarti daripada seribu pramuka yang hanya nama,” tuturnya.
Dengan meneladani keteguhan Jenderal Sudirman dan kebijaksanaan Sri Sultan Hamengkubuwana IX, para pramuka SMK Japa Dukuhseti diharapkan mampu tumbuh menjadi generasi penerus bangsa yang berkarakter kuat, cerdas, serta siap menghadapi tantangan zaman dengan keberanian dan kebijaksanaan.
Sebagai pesan akhir, Agus Mahfud menekankan agar setiap pramuka selalu menjadikan Dasa Darma dan Tri Satya Pramuka sebagai pedoman hidup.
“Dasa Darma dan Tri Satya bukan sekadar hafalan, tetapi nilai-nilai yang harus kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari. Jika setiap pramuka mampu menjadikan kedua dasar ini sebagai pegangan, maka mereka tidak hanya akan menjadi siswa yang berprestasi, tetapi juga insan berkarakter, berjiwa nasionalis, dan siap menjadi pemimpin bangsa di masa depan,” pungkasnya. (Red)